Friday, October 23, 2009

Mencermati Tanda-tanda Kurang Cairan

Saat tubuh kekurangan cairan, atau sering disebut dehidrasi, sebenarnya yang terjadi bukan hanya kehilangan cairan tubuh tapi juga elektrolit yang terkandung dalam cairan itu. Padahal, elektrolit berperan penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan aktivitas sel.

Air di dalam tubuh kita dua pertiganya berada di dalam sel tubuh (intraseluler). Dalam sel inilah berlangsung fungsi metabolisme tubuh. Sepertiga dari jumlah air di dalam tubuh terdapat di luar sel (ekstraseluler), di antaranya cairan otak, cairan mata, dan hidung, serta cairan pada saluran cerna.

Bila kandungan air dalam masing-masing organ tetap dipertahankan sesuai kebutuhan, maka organ tersebut akan tetap sehat. Sebaliknya, bila menurun, maka fungsinya juga akan menurun dan lebih mudah terpapar bakteri serta virus.

Memang tubuh bisa memperoleh cairan dari berbagai makanan atau minuman, tetapi air putih lebih disarankan karena cepat diserap tubuh.

Rasa haus merupakan sinyal tubuh sedang mengalami defisit cairan dan tubuh merasakan haus lebih dari yang terasa di lidah. "Lebih baik minum air sebelum merasa haus agar keseimbangan cairan terjaga,".

Selain rasa haus, tanda-tanda dehidrasi lainnya adalah air seni sedikit dan pekat, jumlah keringat sedikit, mulut kering, tubuh lemas, suhu tubuh meningkat, pusing, denyut nadi cepat, serta rasa lemas.

Selama kita tidur kita kehilangan air dalam jumlah yang sama banyaknya seperti saat beraktivitas normal sehari-hari. Demikian juga dalam cuaca dingin, tubuh kita memerlukan air dalam jumlah yang sama saat berada pada cuaca panas. Karena itu, cukupilah kebutuhan air minum 2 liter per hari dalam cuaca apa pun.

Sumber: KOMPAS.com

No comments: